Dia & Aku berkata
dia berkata...aku terlahir sendiri, tiada pernah mengenal yg namanya berbagi, apa yg aku mau aku harus dapat. aku terlambat mengenal apa yang namanya mengerti dan memahami orang lain, aku terlambat mengerti mengapa aku harus bertoleransi. Aku baru saja bangun dari tidurku yang panjang. Bangun dan belajar merangkak. Egois sudah mendarah daging selama 20 tahun. Sebelum mengenal kamu aku adalah orang yang tidak mau peduli dgn orang lain. Tapi setelah mengenal kamu aku berubah 180 derajat. Hidupku penuh warna. Bagiku tak satupun orang yg boleh merenggut kamu dari aku...aku ingin kamu jadi miliku, yang aku tau kemudian, kl itu tidaklah mungkin. Tuntutan ada salah satu anggota dari egois..EGOIS...dan itulah aku.
aku berkata...
aku terlahir diantara banyak orang, tetapi aku merasa sendiri. Aku diajar untuk memahami, menekan ego, dan berdiri diatas kaki sendiri. Aku anak angin dan air, aku datang, aku pergi, dan aku sendiri. Aku jatuh, aku menari, dan aku sendiri lagi. Aku bukan api yang bisa berteriak. Aku hanya bisa menjadi awan, terbawa angin, terbentur awan lain, berkumpul sebentar, melimpahkan air, berdansa, dan pergi lagi terbawa angin. Aku tidak menuntut banyak, hanya kejujuran untuk menerangi jalanku dan keleluasaan untuk aku terbang. Tapi aku berjanji aku selalu akan tinggal dan berputar lagi diatasmu, menurunkan air dan membawa kesejukan, lagi.